Minggu, 30 Januari 2011

Jokes Politik Yang Menggelitik

Hari minggu sering di manfaatkan oleh kebanyakan orang dengan bersantai bersama keluarga,teman dan sahabat untuk menghilangkan kejenuhan aktifitas monoton sehari - hari.Begitu juga dengan saya walaupun hujan dan ngga bisa kemana - mana bukan halangan untuk menghilangkan yang namanya kejenuhan,salah satunya ya..."kembali ke Laptop...",colok modem langsung deh berselancar menikmati akhir pekan di dunia maya (walaupun kadang terpaksa sabar menunggu),yah harap maklum saja untuk sementara saya hanya pakai modem HP tapi Alhamdulillah masih bisa untuk sekedar berselancar menikmati akhir pekan.

Baiklah tanpa panjang lebar lagi di akhir pekan ini sengaja saya posting untuk mengajak sobat semua tersenyum bersama "saya harap sih begitu" semua bisa tersenyum setelah membaca joke-joke yang saya dapat dari hasil berselancar di hari minggu ini ..."Selamat Berakhir Pekan...." (^_^)

Jokes Politik

GUS DUR SBY: SIAPA PRESIDEN YANG PALING BERHASIL?

SBY mengundang Gus Dur untuk makan malam di Puri Cikeas. Sambil bersantap, SBY menceritakan program-program yang telah dilakukan dan dilaksanakannya, dengan maksud agar Gus Dur mau mengakui keberhasilannya sebagai presiden. “Intinya, Gus,” kata SBY, “kenapa banyak yang tidak menghargai dan mengakui kalau saya lebih berhasil dibanding presiden lainnya...”Bosan mendengar keluhan SBY, Gus Dur langsung memotong, “Gini lho. Kalau ngukur keberhasilan presiden itu gampang kok.”
“Apa ukurannya?” kata SBY penasaran.
“Kalau berhasil membuat lalu-lintas di Jakarta nggak macet. Nah, satu-satunya presiden yang mampu membuat Jakarta nggak macet ya saya...”
“Lho, apa buktinya, Gus?”
“Buktinya, dulu, sebelum saya jadi presiden, saya selalu kena macet. Tapi begitu saya jadi presiden, kemana-mana saya lancar-lancar saja. Tinggal duduk di mobil, tidur...dan tahu-tahu udah cepet nyampe... Nah, tapi begitu saya nggak jadi presiden lagi, ya langsung kena macet. Itu kan bukti, kalau presiden
setelah saya nggak berhasil mengatasi kemacetan. Tadi, waktu jalan ke Cikeas sini ajah kena macet berjam-jam kok...”
SBY cuman nyengir.

SLOGAN KAMPANYE TERBAIK BUAT SBY

Kisah ini terjadi saat Tim Sukses SBY hendak memilih slogan kampanye Pilpres bagi pasangan SBY-Boediono. Mereka pingin punya slogan yang keren.
“Bagaimana kalau slogannya SBY Berboedi?” ujar Choel Mallarangeng, “Maksudnya, SBY Bersama Boediono...”
“Jangan,” kata kader Partai Demokrat dari Palembang. “Di Palembang, ‘berboedi’ itu artinya menipu atau berbohong...”
Para Tim Sukses itu pun bingung, berhari-hari mikir tak kunjung menemukan ide yang baik juga. Karena tak kunjung ketemu, maka Choel Mallarangeng pun segera menyampaikan persoalan slogan itu pada kakaknya, Andi M. Mallarangeng. “Coba,kalau saja Pak SBY berpasangan dengan Hatta Rajasa, pasti saya lebih mudah bikin slogannya: SBY Berjasa.” Ujar Choel.
“Kalau gitu,” kata Andi M. Mallarangeng, ”Nanti saya akan coba usul, agar Pak SBY sebaiknya berpasangan dengan Rani.... “
“Rani yang terlibat kasus Antasari?”
“Iya. Jadi, nanti slogannya SBY Berani!”

KURA-KURA PALING LAMBAN DI DUNIA

Kisah ini terjadi saat SBY menghadiri KTT ke-7 Asia Europe Meeting (ASEM) di Beijing. Saat itu, disela-sela kesibukan pertemuan, PM China Wen Jiabo,mengajak para kepala negara yang hadir untuk melihat kura-kura langka yang masih hidup di China. Kura-kura itu bernama Master Oogway, sangat besar dan sudah ratusan tahun usianya. “inilah kura-kura paling lamban di dunia,” kata PM Wen Jiabo bangga. Kura-kura itu memang berjalan sangat lambat: jarak 5cm saja
ditempuh lebih dari dua jam!
“Luar biasa! Benar-benar lamban luar biasa! ” Seluruh kepala negara yang menyaksikan berdecak kagum. Hanya SBY yang terlihat biasa-biasa saja.
“Kenapa Anda tak kagum?” tanya Wen Jiabo.
“Saya jauh lebih lamban dari kura-kura itu...”

PELAJARAN SEJARAH

Ini kisah Guru Sejarah yang dikenal galak. Bila ada murid yang menjawab salah pertanyaannya, ia pasti akan menghukum seluruh kelas dengan cambukan penggaris.
Saat itu ia bertanya pada seorang murid, “Apa yang paling banyak di zaman Pak Harto?”
Murid itu menjawab, “Pada jaman Soeharto penuh dengan KKN. Kolusi, Korupsi,Nepotisme.”
“Betul!” kata guru itu, membuat seluruh kelas bernafas lega. “Lalu bagaimana dengan jaman SBY?” tanya guru sejarah itu pada murid lainnya.
Murid itu dengan gugup menjawab, ”Di Jaman SBY penuh dengan KKM. Kerabat Keluarga Mallarangeng.”
Langsung seluruh kelas terdiam takut. Seisi kelas langsung tegang membayangkan hukuman cambuk yang bakal mereka terima karena jawaban ngawur itu. Tapi tiba-tiba Guru Sejarah itu berkata, “Betuuuuuuullllll!!!!”



HARMOKO TENTANG SBY

Harmoko, mantan Menteri Penerangan paling kondang di zaman rezim Soeharto,ingin kembali ke gelanggang politik. Ia pun langsung diwawancarai wartawan.
"Apa pendapat Pak Harmoko tentang SBY?"
"Saya terus terang kasihan," jawab Harmnoko, "Karna apa… karna dari pada saya melihat SBY selalu nampak bingung dan tak tahu harus berbuat apa..."
"Menurut Pak Harmoko kenapa?"...
"Ya, karna daripada SBY itu tidak bisa minta petunjuk daripada Bapak Presiden... "
"Lho, tapi SBY itu kan presiden?!" cecar wartawan.
"Oo ya tidak... Presidennya itu ya tetap Pak Harto... SBY kan cuman melanjutkan gayanya..."
Sumber

2 komentar:

Mengkritik tidak berarti menentang,setuju belum tentu mendukung,menegur tidak bermakna membenci,berbeda pendapat adalah kawan berpikir yang baik