Salah satu epidemik paling mematikan dalam sejarah manusia
adalah AIDS, pasti sudah banyak yang tahu kalau penyakit yang satu ini disebabkan
oleh infeksi virus yang bernama Human Immunodeficiency Virus atau yang biasa
dikenal dengan nama HIV. Berdasarkan data dari kementrian Kesehatan Indonesia dari Tahun 1987
sampai September Tahun 2012, jumlah kumulatif kasus HIV yang dilaporkan adalah 92.251 kasus
HIV. Jumlah kasus HIV tertinggi yaitu DKI Jakarta (21.775 kasus), Jawa Timur
(11.994 kasus), Papua (9.447 kasus), Jawa Barat (6.640 kasus), dan Sumatera
Utara (5.935 kasus). Sedangkan jumlah kumulatif untuk kasus AIDS yang tercatat
pada Tahun 1987 sampai September 2012 sebanyak 39.434 kasus.
Persentase kumulatif kasus AIDS tertinggi pada kelompok umur
20-29 tahun (42,3%), diikuti kelompok umur 30-39 tahun (33,1%), 40-49 tahun
(11,4%), 15-19 tahun (4%), dan 50-59 tahun (3,3%). Persentase kasus AIDS pada
laki – laki sebanyak 66,8% dan pada perempuan 32,9%.
Jumlah kasus AIDS tertinggi berdasarkan profesi adalah
wiraswasta (4.604 kasus), Ibu rumah tangga (4.251 kasus), tenaga non
professional (karyawan) (4.056 kasus), buruh kasar (1.512 kasus),
petani/nelayan/peternak (1.497 kasus), penjaja seks (1.320 kasus) dan anak
sekolah/mahasiswa (1.022 kasus).
Jumlah kasus AIDS terbanyak dilaporkan dari Papua (7.527
kasus), DKI Jakarta (6.299 kasus), Jawa Timur (5.257 kasus), Jawa Barat (4.098
kasus), Bali (2.939 kasus), Jawa Tengah (2.503 kasus), Kalimantan Barat (1.699
kasus), Sulawesi selatan (1.377 kasus), Riau
(775 kasus), dan Sumatera Barat (715 kasus).
Data dari Kementrian Kesehatan mencatat pada tahun 2012 saja
ditemukan kasus HIV sebanyak 21.511 orang dan AIDS sebanyak 5.686 orang, coba
bandingkan dengan data di tahun 2011, dimana terdapat kasus HIV sebanyak 21.031
orang dan penderita AIDS sebanyak 5.686 orang.
Berdasarkan data – data diatas rasanya tidak salah kalau
kita peduli pada penderita HIV-AIDS demi mencegah terus berkembang nya virus
yang mematikan ini, perlu juga kita ingat kembali bahwa penderita yang tertular
HIV bukan berarti AIDS apabila segera ditangani dengan benar. Pengetahuan akan
HIV-AIDS ini perlu ditingkatkan, khusus nya kepada para remaja dan anak
sekolah, karena merekalah generasi penerus bangsa, yang bila minim pengetahuan
akan bahaya HIV-AIDS ini maka bisa jadi akan menambah panjang daftar penderita
HIV-AIDS.
Menurut data global dari UNAIDS, tiap hari 5.000 remaja usia
15-24 tahun terinfeksi HIV, apa jadinya kalau kita hanya diam saja. Data dari
kementrian Kesehatan menunjukkan 71% penularan AIDS berasal dari perilaku seks
bebas.
HIV/AIDS sendiri menular lewat 3 cairan :
*darah, lewat jarum suntik/tattoo/piercing yang tidak steril
dan terkontaminasi HIV, atau lewat transfusi darah yang terinfeksi HIV
* Cairan kelamin
*ASI dari ibu yang HIV+ ke bayinya
HIV/AIDS tidak menular lewat keringat, air liur, atau udara.
HIV/AIDS juga bukan penyakit keturunan. Ayo kita peduli dan cegah dimulai dari perilaku hidup yang lebih positif dan saling mengingatkan akan bahaya HIV/AIDS.
rentetan angka yang tiap taun selalu bertambah >.<
BalasHapusdan kenyataan di lapangan bisa jadi jauh lebih besar daripada yang tercatat
BalasHapuspemerintah sudah tau penyebaran hiv itu macem macem. kenapa cuma hubungan seksual doang yang selalu didengung dengungkan sementara kebersihan sarana kesehatan jarang kedengaran disentuh
BalasHapus