Kamis, 20 Januari 2011

Jangan Jadi kacang Lupa Kulitnya Dong Pak...

*********************************************************************

Saat ini rasanya beban hidup Masyarakat makin bertambah saja,setelah harga cabe menggila disusul dengan harga – harga bahan pokok lainnya.Sebagai rakyat kecil kita memang hanya bisa mengelus dada sambil terus berjuang untuk melengkapi kebutuhan hidup sehari – hari.
Semakin hari semakin tipis saja rasanya harapan kepada Pemerintah untuk membawa negeri ini kearah yang lebih baik,makin banyak suara – suara sumbang terdengar tapi pemerintah kita rasanya tidak tersentuh sama sekali…“atau memang ngga dengar ya…?” (o,O')
Bahkan ada yang terkesan sibuk membangun Citra dimata Rakyat dengan angka - angka yang rakyat sendiri kadang justru tidak mengerti sama sekali (mungkin karena masih buta huruf,mungkin juga karena tidak tahu dari mana sumber data statistik yang dikeluarkan pemerintah).Bingung...Saya sendiri kadang juga bingung kalau melihat data yang ada dengan kenyataan di lapangan. >,<

Lupakah para pemimpin negeri ini bahwa mereka di pilih oleh rakyat dan disumpah atas nama Tuhan,kenapa sebagian hanya sibuk mengurus kepentingan golongannya saja,sibuk membangun citra yang seolah – olah baik di mata rakyat padahal Rakyat banyak yang hampir mati karena lapar…yah…mungkin rasa lapar itu tidak terasa untuk mereka yang punya kekayaan sampai tujuh turunan dan mereka masih bisa adem ayem saja cuek seperti bebek dan berlalu begitu saja tanpa melihat keadaan disekitar mereka.

Lalu bagaimana pula nasib mereka anak – anak jalanan yang hidup menggelandang dan tidak dapat merasakan pendidikan yang layak (wajib belajar sembilan tahun),dan masih banyak terlihat di jalan – jalan di kota besar Indonesia.

Disini saya bukan bermaksud menyalahkan pemerintah apalagi menggurui karena saya sadar tentulah orang yang duduk di Pemerintahan adalah orang – orang yang hebat (walau ga semuanya…:D),”tp mbok ya jangan lupa lah pak…Bapak itu dipilih oleh Rakyat sendiri,tolonglah di dahulukan kepentingan Rakyat dari pada kepentingan golongan Bapak sendiri". Sumpah atas nama Tuhan pasti akan di tuntut oleh Tuhan…"saya Cuma mengingatkan saja lho kalau – kalau Bapak lupa" (^_^’),bukankah kita harus saling mengingatkan demi kebaikan bersama dan tandanya kita saling peduli.  
*Semoga saja pemerintah kita tidak tuli,dan masih bisa mendengar jeritan – jeritan di luar Istana mereka walau jeritan itu nyaris tak terdengar karena hampir mati menahan lapar.

6 komentar:

  1. salam sob... wah.. diposting ku kemarin juga aku protes ttg negeri kita ini, permasalahan banyak eh.. yg kulihat tetap gayus saja yg diurus..

    pernah kepikir tuk buat surat kepada pemerintah, eh bingung,, alamatnya ke mana? dan sangsi juga apa sampai apa tidak..hehehe

    hmm... hampir 4 tahun aku kerja di program nasionalnya negara kita, dan hasilnya, aku sadar se sadar sadarnya kalau ternyata aku masuk ke lingkaran setan, dimana kita harus manut dengan keadaan dan sistem yg dibuat...

    karena itu, mulai januari ini aku minggir teratur, hatiku sudah tidak bisa dibohongi lagi... hmmm.. kok malah curhat.. kaburrr!!! :D

    BalasHapus
  2. jangan juga seperti jadi blogger lupa alamat blognya..:D

    BalasHapus
  3. @Ayu....mau bikin surat ke pemerintah bukannya takut ga sampai tapi langsung masuk tong sampah,sukur deh sob...akhir nya di bukakan juga Mata Hati nya sama Allah..tetep semangat dan jangan menyerah ya...

    @Tukang Colong...kata2 ente bener juga sob,langsung kena ke dagu ane ha3...thanks sob

    BalasHapus
  4. iya sob, untuk orang-orang kecil (seperti saya) sangat terasa dengan keadaan ekonomi sekarang ini, dan tragisnya lagi rakyat seperti terkena bumerang,, wakil yang tadinya dipilih malah menghisap uang rakyat, semoga masih ada wakil rakyat yg sudi mendengar keluhan rakyat kecil ya sob..

    BalasHapus
  5. kaLo menyaksikan kondisi-kondisi beLakangan ini yang semakin terdekadensi secara drastis, saya jadi pesimis pada perubahan perbaikan negeri ini. semoga tidak. :D

    BalasHapus
  6. ya, (maaf) inilah negeri dg segala macam carut marutnya:(

    BalasHapus

Mengkritik tidak berarti menentang,setuju belum tentu mendukung,menegur tidak bermakna membenci,berbeda pendapat adalah kawan berpikir yang baik