Sebagai manusia seringkali kita merasa marah namun tidak jarang pula kemarahan itu meluap tidak terkendali,sehingga kita pun lupa bahwa kita makhluk yang memiliki budi pekerti serta akal dan pikiran yang baik.
Rasa marah adalah hal yang wajar sebagai manusia namun sebagai manusia yang beradab sudah sepatutnya kita menahan dan mengendalikan rasa marah itu. Bila kemarahan itu tidak lagi terkendali maka bisa saja manusia berubah tabiatnya seperti hewan bahkan mungkin bisa lebih rendah dari hewan, ketatnya persaingan, kesenjangan dan kecemburuan sosial,selalu berburuk sangka serta berbagai permasalahan hidup tak jarang menjadi pemicu kemarahan itu sendiri.
Alangkah sempitnya akal dan pikiran kita jika segala sesuatu harus di selesaikan dengan meluapkan rasa marah dan emosi yang berlebihan, akhir - akhir ini di berbagai media cetak maupun elektronik seringkali di beritakan tentang segala macam bentuk chaos atau kekacauan yang berujung anarkis akibat manusia tidak lagi bisa menahan amarahnya, lalu coba pikirkan dan renungkan apa yang di dapat dari aksi anarkis tersebut dimana rasa malu kita sebagai manusia jika kita tidak lagi bertindak layaknya manusia yang beradab.
Pernahkah kita menyesali apa yang telah kita perbuat akibat rasa marah yang tidak terkendali tersebut, pernahkah kita menyadari betapa sempitnya hati ini, betapa pendek akal dan pikiran kita sehingga tidak lagi bisa berpikir secara manusiawi di saat rasa marah mengendalikan kita.
Apakah kita mau di kendalikan rasa marah...
sampai kapan...
hanya itu kemampuan kita sebagai manusia...
Lalu apa fungsi otak kita sebagai manusia, apakah kita masih punya hati nurani atau hati Nurani hanya sekedar slogan kita sebagai manusia...
Menjelang bulan yang penuh berkah dan kebaikan ini saya mengajak diri saya sendiri serta sobat - sobat semua, mari kita buang jauh - jauh semua rasa marah, dendam dan saling memaafkan...
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Saya selaku Admin dan juga merangkap kontributor Pondok Sang Pemberontak mohon maaf jika selama ini ada hal - hal yang tidak berkenan di hati sobat semua atas segala kesalahan saya baik yang di sengaja maupun tidak di sengaja, kiranya bisa di maafkan karena mustahil rasanya jika manusia hidup tanpa sebuah kesalahan dan semoga kesalahan itu bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua agar bisa menjadi insan yang lebih baik di mata manusia terutama di sisi Allah.
Gambar dari mbah google
Alangkah sempitnya akal dan pikiran kita jika segala sesuatu harus di selesaikan dengan meluapkan rasa marah dan emosi yang berlebihan, akhir - akhir ini di berbagai media cetak maupun elektronik seringkali di beritakan tentang segala macam bentuk chaos atau kekacauan yang berujung anarkis akibat manusia tidak lagi bisa menahan amarahnya, lalu coba pikirkan dan renungkan apa yang di dapat dari aksi anarkis tersebut dimana rasa malu kita sebagai manusia jika kita tidak lagi bertindak layaknya manusia yang beradab.
Pernahkah kita menyesali apa yang telah kita perbuat akibat rasa marah yang tidak terkendali tersebut, pernahkah kita menyadari betapa sempitnya hati ini, betapa pendek akal dan pikiran kita sehingga tidak lagi bisa berpikir secara manusiawi di saat rasa marah mengendalikan kita.
Apakah kita mau di kendalikan rasa marah...
sampai kapan...
hanya itu kemampuan kita sebagai manusia...
Lalu apa fungsi otak kita sebagai manusia, apakah kita masih punya hati nurani atau hati Nurani hanya sekedar slogan kita sebagai manusia...
Menjelang bulan yang penuh berkah dan kebaikan ini saya mengajak diri saya sendiri serta sobat - sobat semua, mari kita buang jauh - jauh semua rasa marah, dendam dan saling memaafkan...
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Saya selaku Admin dan juga merangkap kontributor Pondok Sang Pemberontak mohon maaf jika selama ini ada hal - hal yang tidak berkenan di hati sobat semua atas segala kesalahan saya baik yang di sengaja maupun tidak di sengaja, kiranya bisa di maafkan karena mustahil rasanya jika manusia hidup tanpa sebuah kesalahan dan semoga kesalahan itu bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua agar bisa menjadi insan yang lebih baik di mata manusia terutama di sisi Allah.