Selasa, 26 Juli 2011

Stop Marah...

Sebagai manusia seringkali kita merasa marah namun tidak jarang pula kemarahan itu meluap tidak terkendali,sehingga kita pun lupa bahwa kita makhluk yang memiliki budi pekerti serta akal dan pikiran yang baik.

Gambar dari mbah google

Rasa marah adalah hal yang wajar sebagai manusia namun sebagai manusia yang beradab sudah sepatutnya kita menahan dan mengendalikan rasa marah itu. Bila kemarahan itu tidak lagi terkendali maka bisa saja manusia berubah tabiatnya seperti hewan bahkan mungkin bisa lebih rendah dari hewan, ketatnya persaingan, kesenjangan dan kecemburuan sosial,selalu berburuk sangka serta berbagai permasalahan hidup tak jarang menjadi pemicu kemarahan itu sendiri.

Alangkah sempitnya akal dan pikiran kita jika segala sesuatu harus di selesaikan dengan meluapkan rasa marah dan emosi yang berlebihan, akhir - akhir ini di berbagai media cetak maupun elektronik seringkali di beritakan tentang segala macam bentuk chaos atau kekacauan yang berujung anarkis akibat manusia tidak lagi bisa menahan amarahnya, lalu coba pikirkan dan renungkan apa yang di dapat dari aksi anarkis tersebut dimana rasa malu kita sebagai manusia jika kita tidak lagi bertindak layaknya manusia yang beradab.

Pernahkah kita menyesali apa yang telah kita perbuat akibat rasa marah yang tidak terkendali tersebut, pernahkah kita menyadari betapa sempitnya hati ini, betapa pendek akal dan pikiran kita sehingga tidak lagi bisa berpikir secara manusiawi di saat rasa marah mengendalikan kita.

Apakah kita mau di kendalikan rasa marah...
sampai kapan...
hanya itu kemampuan kita sebagai manusia...

Lalu apa fungsi otak kita sebagai manusia, apakah kita masih punya hati nurani atau hati Nurani hanya sekedar slogan kita sebagai manusia...

Menjelang bulan yang penuh berkah dan kebaikan ini saya mengajak diri saya sendiri serta sobat - sobat semua, mari kita buang jauh - jauh semua rasa marah, dendam dan saling memaafkan...




---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Saya selaku Admin dan juga merangkap kontributor Pondok Sang Pemberontak mohon maaf jika selama ini ada hal - hal yang tidak berkenan di hati sobat semua atas segala kesalahan saya baik yang di sengaja maupun tidak di sengaja, kiranya bisa di maafkan karena mustahil rasanya jika manusia hidup tanpa sebuah kesalahan dan semoga kesalahan itu bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua agar bisa menjadi insan yang lebih baik di mata manusia terutama di sisi Allah.

20 komentar:

  1. aku jarang bisa marah
    di kantor kalo ngambek ga pernah bikin ribut
    paling banter pesen tiket pulang kampung...

    BalasHapus
  2. iya deh saya juga mo stop marah2, kemarin sukses dong,wlo udah mangkel seubun2 gara2 kerjaan para asisten yg tidak semestinya *masih kebayang bilik yg berdebu dan toilet penuh sampah arrgghhh*
    tapi marahnya ga pake kata2, langsung beresin sendiri, moga2 para asisten ngeliat dan malu hati. klo ga? ywd, setidaknya saya bisa menahan amarah :D Lulus ujian memang menyenangkan deh :D

    BalasHapus
  3. @rawins... cieee, ketahuan nih mas nya ambegan :D

    @nique... wah berarti mbak udah menang dong kemaren ngelawan setan jahat yg mau godain mbak... #emang ada setan yg baik ^^

    BalasHapus
  4. marah cepet tua boooz... wwwkwkkwkw

    BalasHapus
  5. Gue juga sob, mohon maaf jika ada salah-salah kata dalam berkomentar di blog lo yg keren ini B)
    Mari kita sambut datangnya bulan yg suci bulan ramadhan B)

    BalasHapus
  6. marah juga cuma akan membuka ruang hati kita di masuki oleh pikiran2 negatif yang justru akan menyumbat pori2 pemikiran hati kita yang sejatinya di sudah di beri akal dan pikiran sbg masterpiece dari tuhan..

    BalasHapus
  7. Ya pernah lah Zan, bahkan sering T_T

    tapi dengan begitu saya punya hal2 berharga untuk diingat supaya nggak jatoh di lubang yang sama. Saya kemarin2 itu justru lebih sering marah2, ibaratnya tuh nggak ikhlas dan ngeluhan. Tapi lama2 sadar sendiri, apa sih untungnya di saya dengan bertingkah seperti itu? apa dampaknya ke orang lain... Terus instropeksi diri dan mempertebal keyakinan aja kuncinya, insyaAllah jauh dari emosi yang meledak2 dan hal2 yang nggak penting...hehe^^

    BalasHapus
  8. aku juga minta maaf ya... terus terang aku pemarah barusan nyadar kalo diperalat. belajar sabaaaaar...

    BalasHapus
  9. Daripada marah mending senyum biar awet muda,,,,:) aku juga minta maaf kang apabila dalam kata2ku & juga sikapku sewaktu berkunjung kesini ada yang kurang berkenan, semoga di bulan yang penuh berkah ini kita semua meraih kemenangan sejati...amin

    BalasHapus
  10. Saya juga lagi belajar untuk lebih bersabar lagi nih, hehe..

    Mohon maaf lahir dan bathin ya;

    BalasHapus
  11. Assalamualaikum sahabatku..

    wuiiih aku minta maaf sangaaat belum sempat2 ke rumah mu yg sejuk ini,,, maklum kejar target sebelum bulan puasa,, kan rada sulit ngelakukan kegiatan di masyarakat klo dah masuk bulan puasa... ini aja nyampe kontrakan hampir jam 7, alhamdulillah magrib ga kelewatan...

    Oke,, aku komennya tentang posting dulu ya...
    Aku setuju sob, soal stop marah.. karena marah itu lebih dekat kepada syaitan. Coba deh kita rasakan,,, ibaratnya, awal kita marah itu api yg kecil,, eeh,, karena dah dikipas2 sama si syaitan,, maka akhirnya jadi besar deh,, trus akhirnya emosi meningkat jadi hampir 100 derajat, dan hilang deh akal sehat.

    Jujur saja aku bukan manusia sempurna, jadi tak luput dari yg nama nya marah,, tapi klo aku dah marah biasanya aku lebih banyak diam, dan bila diam itu tidak cukup maka biasanya aku pamit pulang ke kontrakan dan tidur deh,, mesti bangun tidur rasa marah itu hilaaang!! :)

    Oh ya, seperti biasa sekalian panjaang komen ku,, aku tidak setuju klo ada yg bilang,, SABAR ITU ADA BATASNYA!!! , ya.. sama saja itu ikut2an emosi yg berbuah marah,, klo soal ini,, aku setuju buanget dengan apa yg dikatakan Pakies,, harus ikhlas.. itu salah satu kunci kita hidup di bumi Allah ini,, :) bukankah Allah saja ikhlas menciptakan kita dibumiNya, mengapa kita tidak bisa ikhlas untuk setitik debu yg menempel di tubuh kita?

    next...

    soal sup kacang merah,, apa sama seperti yg ada dipikiranku ya? klo menurutku yg namanya sup kacang merah itu loh,, kacang merah yg direbus dengan gula merah,,, mirip kolak kuah nya, kan enak klo pake es,, klo sup kacang merahnya sob azan gimana?

    trusss...

    Soal tawaran makan siangnya tadi,, boleh ga diundur sampe besok siang saja,,, hehehe,,, abis,, td siang ga pake ngecheck blog sih,,,hehehe

    BalasHapus
  12. Untungnya saya bukan tipikal orang yang suka marah, hehe

    BalasHapus
  13. pakde ini termasuk seorang pemarah, semakin tua umur pakde, pakde berusaha untuk belajar menahan amarah.

    pakde ucapkan " SELAMAT MENYONGSONG DATANGNYA BULAN YANG PENUH BERKAH"

    BalasHapus
  14. marah...? salah satu dari sekian banyaknya jerat=jerat syaitan yang penuh dengan bujuk rayu dan tipu daya untuk menjerumuskan umat manusia. dengan berwudulah dan berzikirlah, syaitan pasti kalah. percayalah dan yakinilah semua itu.

    Dengan datangnya Ramadhan ini akan mengetuk Dinding Jiwa, menambah kebersihan Rohani, kelurusan Aqidah, kelembutan Rasa, kekuatan kata, ketegasan Sikap, ketajaman Mata Hati, semua itu untuk menuju derajat Taqwa....INSYA ALLAH.....
    SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH SHAUM, MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN

    Semoga sukses selalu n TETAP SEMANGAT

    BalasHapus
  15. lebih baik juga tersenyum lah.. ketika kita marah, kita akan lebih banyak mengeluarkan energi negatif dan kerutan yang lebih banyak ketimbang ketika kita sedang tersenyum bukan :)

    BalasHapus
  16. Sabar, aku nieh g pernah marah.

    BalasHapus
  17. wah,sifat ione banget nih..mudah2an dibulan berkah nati bisa meredam amarah^^

    BalasHapus
  18. mulai tersenyum lepas.. eh emang ada ya istilah itu? hehehe

    BalasHapus
  19. jangan jadi orang pemarah nanti kita lekas tua,salam love,peace and gaul.

    BalasHapus
  20. rachman kabun pondok duo31 Juli 2011 pukul 21.40

    tapi ketika emosi ditahan,bisa-bisa jadi penyakit kan??
    nah gimana tuh??....
    wassalamualaikum

    BalasHapus

Mengkritik tidak berarti menentang,setuju belum tentu mendukung,menegur tidak bermakna membenci,berbeda pendapat adalah kawan berpikir yang baik