Sabtu, 28 Agustus 2010

Indonesia VS Malaysia atau...

****************************************************************************


Belakangan kembali hangat berita tentang hubungan bilateral dua Negara yang katanya serumpun dan bertetangga dekat menjadi panas sampai harus mengeluarkan travel warning kepada warganya.Hanya gara - gara soal perbatasan  konflik ini menjadi berlarut - larut hingga terbawa kepada aksi2 yang seharusnya tidak perlu di lakukan.Jujur saja saya juga bingung dengan kedua negara ini kenapa masalah ini tidak diselesaikan secara diplomatik kok malah yang satu ga merasa punya salah yang satu malah adem ayem aja,hingga berita ini disiarkan media masa Rakyat malah ribut dan tidak ada tindakan untuk meredam kemarahan rakyat (lha wong pemerintah nya aja ga begitu ambil pusing,kok kita malah mau sok Nasionalis).

Apakah salah kalau saya berkata begitu,bukannya saya tidak cinta dengan Tanah Air tempat saya dilahirkan...saya cinta....bahkan saya bersyukur di lahirkan di negeri ini,tapi bukan berarti saya harus melakukan aksi - aksi yang seharusnya tidak pantas menurut saya dilakukan,seperti pembakaran bendera dan pelemparan kotoran manusia ke Kedubes.Bukannya pemerintah sudah mengetahui tentang pelanggran tapal batas ini dan seharusnya pemerintahlah yang menyelesaikan masalah ini,mungkin entah karena rasa nasionalisme atau kita terprovokasi oleh pihak - pihak tertentu secara langsung atau tidak langsung membuat kita marah dan geram,jujur saja saya pribadi sewaktu melihat dan mendengar berita tentang pelanggaran tapal batas ini ini sempat marah juga tapi setelah saya pikirkan kembali dan logika orang awam saya berkata...."negara ini kan punya Presiden dan udah ada TNI yang menjaga kedaulatan Negara ini,kenapa saya harus ribut lha wong saya sendiri juga ga tahu pasti batas wilayah NKRI ini dimana..."
Kalaupun saya tidak salah,dalam pelajaran sejarah yang pernah saya pelajari dulu jaman Majapahit wilayah kekuasaannya bahkan sampai ke negeri yang sekarang bernama Malaysia,nah lho...

Sebagai Masyarakat yang katanya ramah mari kita tunjukkan keramahan kita jangan kemarahan yang kita sendiri sebenarnya tidak tahu kenapa harus marah.
Mungkin ada yang berkata saya nggak nasionalis...yup bener saya emang tidak nasionalis tapi sebagai warga di Negara yang katanya penduduknya Ramah saya bisa menunjukkan keramahan saya,dan saya sebagai manusia yang berakal dan cinta kedamaian harus berpikir sebelum berbuat (setidaknya itulah yang bisa saya lakukan untuk Tanah tercinta ini).
Jangan menyulut api dengan bensin,tapi mari kita padamkan secara benar.

21 komentar:

  1. bolehkah Indonesia buktikan kejadian itu berlaku di dalam Indonesia. tanpa bukti tidak ada sebab mengapa harus rakyat Indonesia marah.

    BalasHapus
  2. Huft... aku mempunyai pikiran yang sama sob, jujur aku cinta Indonesia walaupun aku tahu Indonesia sekarang ini masih dalam keadaan kritis di UGD, hiks..

    Aku kadang hanya terdiam sob, melihat update status sahabat2 melalui media FB yang mengecam dan mencaci maki yang kadang menggunakan kata2 yang kasar dan tidak patut... hiks..

    Aku juga tidak bisa menyalahkan mereka sepenuhnya, karena setiap orang berhak untuk menunjukkan cara mereka mencintai indonesia, asal JANGAN TERPROVOKASI saja.

    Kejahatan, tidak harus dibalas dengan kejahatan, so... damai itu indah........... ^_^

    BalasHapus
  3. klo mnurut saya sih banyak warga Indonesia yg sudah terasuki provokator" yang ingin terjadi keributan, tak hanya 2 negara ini, tapi seluruh dunia. Jadi klo mnurut saya, mending kita berdoa saja, mudah"an tidak terjadi hal" yang tidak diinginkan

    BalasHapus
  4. yang jelas kalo mau perang ya siap ambil resikonya,
    dari pada perang mendingan damai aja,
    atau indonesia lebih di pintarkan lagi,
    maksudnya bisa juga di bersihkan,
    bersih dari korupsi, KKN, dll,
    masalah nya kita bermasalah dengan Malaysia gara2 kebudayaan, batas wilayah, dlll,
    kenapa hal seperti batas wilayah bisa di ambil alih???
    apakah karna kita bodoh???
    atau karna hal lain, misalnya, "ada yg main2"????
    hah...susah ditebak...
    tapi yg jelas kita musti hati2 dlm berbicara...
    karna masalah ini memiliki arsip setebal langit, susah ditelaah dan susah dicapai...
    thxs fren...

    BalasHapus
  5. nyaris tidak ada hal yg bisa di banggakan dari bangsa Indonesia..masih banyak rakyat yg tidak mematuhi prinsip dasar kehidupan..baik pejabat tinggi maupun orang miskin, nyaris semua sama aja..

    BalasHapus
  6. Memang terkadang yang paling susah adalah bagaimana menjaga diri agar jangan sampai terbawa isu2.Nice posting,moga orang2 di Pemerintahan membaca n segera menegakkan NKRI Tercinta ini.

    BalasHapus
  7. Blog walking n pasang link Sang Pemberontak..

    BalasHapus
  8. Pandangan yang bagus...! Ingatlah kita ramai yang seagama. Isu yang kecil jangan dibesarkan. Betul katanya, ...."damai itu indah...." Jangan dirosakan..!

    BalasHapus
  9. lha wong pemerintah nya aja ga begitu ambil pusing,kok kita malah mau sok Nasionalis <<he he saya suka kalimat nya yg satu ini.

    Mas tak kasih tahu ya mas, menurut mata batin saya ( ha ha ), ini nation udah dipecah belah habis-habisan dengan berbagai macam skenario besar yang membuat satu sama lain tidak saling peduli.

    PERTAMA:Temen saya kerja di malay, salah satunya dihajar staff kantor yang NB orang malay semua, katanya sih hanya karena mengantuk. eh ribuan karyawan indon(mereka sebut TKI disana begitu) yang tahu itu diem ajah tuh, parah ga?

    KEDUA:nation ini yg masih berkutat mengatasi maslh kemiskinan, bukannya bangun system yg bisa bikin pribumi bisa makan di negeri sendiri, eh malah sibuk nertibkan pedagang kaki lima, ya kalau caranya persuasif dan manusiawi, hla kalau lapaknya dihancurkan POL PP? trus tidak dibina dan dibiarin begitu aja? setelah ditertibkan ya mau apa mereka?

    KETIGA:kalau omongin malay mas, terlepas dari masalah perbatasan, saudara saya ada yg sudah puluhan tahun di sana, katanya tuh di sana orang malay jadi prioritas dalam hal pemegang posisi penting dalam sebuah pabrik, meskipun pabrik asing. Coba tengok di nation ini?

    KESIMPULAN: jangankan ngusrus perbatasan, ngurus orang mikskin dan terlantar aja belum bisa tuntas.

    BalasHapus
  10. KNapa Sie ikut - kutan Ribut mulu, seharusnya kita jangan jadi ekor

    BalasHapus
  11. komentar singkat aja.
    nah iniLah yg dimaksud masih daLam misteri atau rahasia yg masih dirahasiakan.

    BalasHapus
  12. hmmm masalah malaysia lagi niiih. semoga bisa berdamai saja yaaa, ga enak kalo bermusuhan apalagi sampe perang terjadi.... sabaaar, sabaaar......

    BalasHapus
  13. aku sih berharap pemerintah ambil langkah yang tegas, bagaimanapun juga sejelek jeleknya indonesia namun aku tetap CINTA INDONESIA! jadi ya ga terima kalo negeriku di injak2, ga perduli orang bilang aku terpengaruh provokasi apa ga, aku cuma jujur menyampaikan yang ada dihati
    aku juga ga akan menjelek2kan negeriku ini karena masih banyak yang bisa dibanggakan

    BalasHapus
  14. semoga kedepan kita bisa jadi tetangga yang baeg
    amien
    :D

    BalasHapus
  15. hahhaa.. bener juga ya Sob...aku juga duu waktu belajar Sejarah taunya Malaysia itu punya kita haha... jadi kayanya gak perlu diladenin Sob...... ntar juga dia diem sendiri.....haha

    semangat n happy blogging Sob...

    BalasHapus
  16. Siank Brader aku datang lagi... wah pas.. aku juga lagi posting ini.. Sob..... pokoknya Indonesia sampe mati hhe...

    BalasHapus
  17. malam Sob.. memang Negara itu mereka yang urus, kita tak tahu persis batas wilayah NKRI itu yang mana karena memang itu bukan urusan kita.
    tapi kalo menyangkut Nasionalisme, dengan kita geram saja dilecehkan menurutku itu bagus berarti kita punyai rasa itu.
    kalo di media2 banyak orang mengecam Malaysia, mudah2an saja itu bukan "sok nasionalis" tp memang datang dari jiwa sendiri"
    Btw "Hiduplah Indonesia Raya" Sob.

    BalasHapus
  18. Harga diri bangsa Indonesia mau dikemanakan niiiih.... ayo semangat pak SBY, Indonesia pasti menang, penduduknya banyaaak, pulaunya ribuaaan, kekayaannya melimpaaaah.... ayooo jangan takut MAJU TAK GENTAAAARRR.

    BalasHapus
  19. aku sebagai seorang dari begitu banyak rakyat Indonesia (mungkin tidak terlalu di anggap keberadannya) akan selalu membela tumpah darahku INDONESIA! aku nggak rela kalo Indonesia di injek2 harga dirinya sama si MAlingSIA

    BalasHapus
  20. Indonesia tetap selalu di cinta rakyatnya walaupun banyak rakyatnya yang lebih mengagung-agung kan negara tetangga
    perang bukanlah solusi yang terbaik. lebih baik damai...tapi jika sudah keterlaluan, sikatttttt

    BalasHapus
  21. kaLo enggak saLah mengenai batas wiLayah ini sudah dibicarakan sejak 32 tahun LaLu namun sampai sekarang beLum terseLesaikan juga, entahLah faktor utamanya apa.

    tapi yg penting adaLah saya sebagai masyarakat awam hanya bisa menyuarakan bahwa semangat nasionaLis harus tetap di jaga keutuhannya, tanpa harus terprovokasi oLeh tindak segeLintir oknum.

    dan hanya bisa berdoa semoga pihak2 terkait dapat dengan segera mensoLusikan permasaLahan ini secara kondusif dan tegas, agar apa yg kita miLiki tidak diserobot Lg oLeh pihak2 yg menginginkan haL itu. semoga.

    BalasHapus

Mengkritik tidak berarti menentang,setuju belum tentu mendukung,menegur tidak bermakna membenci,berbeda pendapat adalah kawan berpikir yang baik