Rabu, 29 September 2010

PADI bikin Theme Song Upin Ipin

************************************************************************

JAKARTA, KOMPAS.com — Band PADI yang dihuni oleh Fadli (vokal), Piyu (gitar), Ari (gitar), Rindra (bas), dan Yoyok (drum) sengaja merilis sebuah lagu untuk film seri animasi anak bikinan Malaysia, Upin & Ipin. Ini sebagai bukti bahwa grup asal Surabaya tersebut mampu membuat lagu anak, prihatin pada sedikitnya lagu anak di Indonesia, dan membawa pesan damai di tengah konflik Indonesia-Malaysia dewasa ini.
"Sahabat Selamanya", itulah lagu yang dicipta dan dibawakan oleh PADI. Lagu ini bisa dinikmati hanya lewat episode-episode film seri animasi Upin & Ipin yang ditayangkan di Indonesia. "Kami punya anak-anak kecil. Otomatis kami menonton Upin & Ipin. Pada dasarnya, kami ingin membuktikan kepada anak-anak kami kalau bapak mereka bukan hanya bisa mencipta lagu orang dewasa," ungkap Fadli dalam jumpa pers peluncuran "Sahabat Selamanya" di Kafe Pisa Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (29/9/2010).
Selain sebagai sebuah pembuktian, "Sahabat Selamanya" dikeluarkan oleh PADI sebagai wujud keprihatinan mereka terhadap lagu anak yang mulai dilupakan di negeri ini. Dengan beredarnya lagu tersebut, PADI berharap anak-anak Indonesia bisa mendengarkan lagu yang memang untuk anak. "Saya dan Rindra sudah dua tahun yang lalu konsen ke anak-anak karena anak-anak terkontaminasi lagu orang dewasa. Itu yang membuat kami prihatin," kata Fadli. "Miris saja anak-anak bisa hapal lagu 'Cinta Satu Malam'," timpal Rindra.

Sabtu, 25 September 2010

Pelajaran berharga tentang hati manusia

 ***********************************************************************

Seorang guru mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya belakangan ini selalu tampak murung.

Kenapa kau selalu murung, nak?

Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini?

Ke mana perginya wajah bersyukurmu? ? sang Guru bertanya.


Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya, jawab sang murid muda.


Sang Guru terkekeh. ?Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam.


Bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu.


Si murid pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang diminta.


Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu, kata Sang Guru. ?Setelah itu coba kau minum airnya sedikit.


Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air asin.


Bagaimana rasanya?? tanya Sang Guru.


Asin, dan perutku jadi mual, jawab si murid dengan wajah yang masih meringis.


Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya yang meringis keasinan.


Sekarang kau ikut aku.Sang Guru membawa muridnya ke danau di dekat tempat mereka. Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau.?


Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah di hadapan mursyid, begitu pikirnya.


Sekarang, coba kau minum air danau itu,kata Sang Guru sambil mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat di pinggir danau.

Jumat, 24 September 2010

Gambaran manusia saat ini dalam Surah Al Baqarah

*************************************************************************


Alif Laam Miim. (1)

Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan.(2)

(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka, (3)

dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. (4)

Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung. (5)

Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. (6)

Kamis, 23 September 2010

Terorisme telah merusak akal manusia

 ***********************************************************************

Petualangan kisah Terorisme kembali menjadi Top News di Media masa,seperti kisah sinetron yang tidak pernah ada habisnya dan laris manis seperti gorengan depan kosan saya disaat musim hujan begini.
Begitulah berita selalu ada musimnya dan kisah terorisme selalu menjadi andalan di saat berita yang lainnya mulai basi dan dingin.

Sebenarnya apa itu Teroris dan Terorisme,jika Teroris adalah pelaku dan terorisme adalah kegiatan si pelaku sangat simpel bukan.
Saya akan coba menjabarkan apa itu terorisme berdasarkan apa yang selama ini saya lihat dan dengarkan dengan Netral,menurut pandangan saya selaku orang awam terorisme adalah kegiatan untuk mengacaukan tatanan sistem yang sudah ada dengan tujuan membuat kepanikan di kalangan masyarakat,sangat simpel bukan tidak butuh kata -kata yang bertele -tele untuk menjabarkan apa itu teroris dan terorisme namun efek dari tindakan tersebut sungguh luar biasa.
Ironis nya aksi Teror yang ada di negeri ini selalu membawa label yg sangat vital yaitu Agama,inilah yg membuat aksi teror tersebut menjadi lebih efektif,Agama adalah tuntunan hidup setiap manusia berakal dan bermoral yang diturunkan Sang Pencipta Yang Maha Pengasih dan Penyayang karena manusia di Ciptakan sebagai Makhluk yang mulia memiliki akal dan pikiran dan agama menjaga akal tetap sehat dan pikiran tetap bersih tidak ada kekerasan di dalamnya.

Senin, 20 September 2010

Indahnya Tahun 80an

Mengenang masa kecil adalah suatu hal yang menyenangkan buat saya di saat saya sendiri dan muak dengan rutinitas kehidupan yg terasa monoton di tambah pola hidup yang kian komplek terkadang membuat saya muak.

Yah...walaupun dulu saat saya masih kecil belum ada yang namanya PS dan stasiun TV pun cuma ada TVRI itupun TV nya banyak yang masih hitam putih doang...maklum saya juga nontonnya numpang - numpang di rumah temen atau tetangga ^__^
Kalau di bandingkan dengan anak - anak sekarang masa kecil Saya jauh lebih menyenangkan walaupun Stasiun TV lokal cuma ada TVRI kami masih bisa menikmati program untuk anak - anak yang sangat berbeda dengan sekarang,anak - anak jaman sekarang selalu disajikan konten yang harusnya untuk orang Dewasa tapi dikemas untuk dinikmati anak -anak...huh...suatu hal yang sangat menyebalkan dan membuat saya malas untuk menonton Televisi (padahal emang jarang nonton TV kalo pas ga ada bola dan film2 yang menarik).
Sebut saja Sikomo,Unyil,ACI,Cerdas Cermat dan masih banyak lainnya...contoh produk hiburan lokal yang menurut saya cukup mendidik dan menghibur,yang seharusnya bisa dikembangkan dengan kemasan yang lebih baik lagi bukan hanya sekedar ketawa ketiwi yang ga ada hasilnya kecuali hanya untuk produser yang hanya memikirkan uang...uang...uang...dan hanya tentang uang.

Waktu kecil Saya dan teman - teman sebaya lebih sering berinteraksi dengan Alam ketimbang duduk menatap monitor berlama - lama.Banyak permainan yang sangat memacu adrenalin kami saat itu yang jelas juga melatih fisik yang hampir terlupakan bahkan tidak pernah saya lihat lagi anak - anak jaman sekarang yang memainkannya.

Tahun 80an....rasanya menjadi Tahun yang paling sulit untuk di lupakan,tahun termanis dalam perjalanan hidup saya.Tidak ada dendam,tidak ada benci...walaupun tak jarang harus beradu fisik dengan teman - teman sebaya tapi tidak pernah menyimpan dendam,bila hari ini berkelahi mungkin 5 jam atau besoknya sudah baikan.Rasanya begitu Perfect,yah....masa kecil yang masih polos dan kepolosan itu saat ini telah berganti dengan kedewasaan,tapi betulkah kita telah dewasa,padahal begitu kita tumbuh dewasa banyak perasaan yg bercampur aduk menghapus kepolosan dan keluguan masa kecil berganti sifat tamak dan kadang kebencian yang berkarat ?!

Kamis, 09 September 2010

Idul Fitri 1431 H


Admin Pondok Sang Pemberontak Mohon maaf atas segala yang tidak berkenan di hati Sobat Blogger Semuanya atas segala konten yang ada didalam Blog ini.Dengan Sepuluh jari yang tersusun,dan hati yang tulus Admin Pondok Sang Pemberontak mengucapkan Mohon Maaf Lahir Batin Selamat Idul Fitri 1431 H.