Senin, 20 September 2010

Indahnya Tahun 80an

Mengenang masa kecil adalah suatu hal yang menyenangkan buat saya di saat saya sendiri dan muak dengan rutinitas kehidupan yg terasa monoton di tambah pola hidup yang kian komplek terkadang membuat saya muak.

Yah...walaupun dulu saat saya masih kecil belum ada yang namanya PS dan stasiun TV pun cuma ada TVRI itupun TV nya banyak yang masih hitam putih doang...maklum saya juga nontonnya numpang - numpang di rumah temen atau tetangga ^__^
Kalau di bandingkan dengan anak - anak sekarang masa kecil Saya jauh lebih menyenangkan walaupun Stasiun TV lokal cuma ada TVRI kami masih bisa menikmati program untuk anak - anak yang sangat berbeda dengan sekarang,anak - anak jaman sekarang selalu disajikan konten yang harusnya untuk orang Dewasa tapi dikemas untuk dinikmati anak -anak...huh...suatu hal yang sangat menyebalkan dan membuat saya malas untuk menonton Televisi (padahal emang jarang nonton TV kalo pas ga ada bola dan film2 yang menarik).
Sebut saja Sikomo,Unyil,ACI,Cerdas Cermat dan masih banyak lainnya...contoh produk hiburan lokal yang menurut saya cukup mendidik dan menghibur,yang seharusnya bisa dikembangkan dengan kemasan yang lebih baik lagi bukan hanya sekedar ketawa ketiwi yang ga ada hasilnya kecuali hanya untuk produser yang hanya memikirkan uang...uang...uang...dan hanya tentang uang.

Waktu kecil Saya dan teman - teman sebaya lebih sering berinteraksi dengan Alam ketimbang duduk menatap monitor berlama - lama.Banyak permainan yang sangat memacu adrenalin kami saat itu yang jelas juga melatih fisik yang hampir terlupakan bahkan tidak pernah saya lihat lagi anak - anak jaman sekarang yang memainkannya.

Tahun 80an....rasanya menjadi Tahun yang paling sulit untuk di lupakan,tahun termanis dalam perjalanan hidup saya.Tidak ada dendam,tidak ada benci...walaupun tak jarang harus beradu fisik dengan teman - teman sebaya tapi tidak pernah menyimpan dendam,bila hari ini berkelahi mungkin 5 jam atau besoknya sudah baikan.Rasanya begitu Perfect,yah....masa kecil yang masih polos dan kepolosan itu saat ini telah berganti dengan kedewasaan,tapi betulkah kita telah dewasa,padahal begitu kita tumbuh dewasa banyak perasaan yg bercampur aduk menghapus kepolosan dan keluguan masa kecil berganti sifat tamak dan kadang kebencian yang berkarat ?!

5 komentar:

  1. hahaha kenapa senasib gini. gara gara lebaran jadi hanyut merindukan suasana jadul...

    BalasHapus
  2. Wah lama nggak maen ke tempat sobat, mengucapakan selamat hari raya idul fitri 1431 H.

    klo bicara tentang 80an wah aku baru lahir tuch bos heheheh, maklum angkatan 88 :)

    BalasHapus
  3. yang terpenting saat akhir tahun 70-an, kalo nonton TV mesti rame-rame ke rumah tetangga. Satu kampung hanya ada 1 TV itupun pake aki.
    acara yang masih teringat adalah dari desa ke desanya Om Sambas. Berpacu dalam melodi, aneka ria safari dan yang terfavorit adalah DUNIA DALAM BERITA

    BalasHapus
  4. dikisaran tahun itu memang semua masih serba sederhana, peraLatan teknogoLi masih sederhana dibandingkan dgn sekarang. begitupun cara pandang orang2 pada umumnya masih sangat sederhana, berbeda di abad miLLenum seperti sekarang.
    warisan dari masa itu adaLah pemikiran yg sederhana daLam kebersamaan diLingkungan sosiaL, seperti tercermin daLam kisah di atas.

    BalasHapus

Mengkritik tidak berarti menentang,setuju belum tentu mendukung,menegur tidak bermakna membenci,berbeda pendapat adalah kawan berpikir yang baik