Senin, 15 Agustus 2011

Rumah Makan Harap Tutup...!

Gambar : Dari sini

Tidak terasa sudah dua minggu kita menjalani ibadah puasa, gimana nih puasanya sobat - sobat ku yang ber agama Islam, "semoga puasa nya jalan terus dan ngga bolong - bolong ya..."

Semua orang terutama yang beragama Islam tahu kalau bulan Ramadhan adalah bulan yang paling Suci, dimana pada bulan ini Allah menurunkan keberkahannya dan memberikan pengampunan kepada hamba - hamba Nya.

Tapi sayang ke sucian bulan Ramadhan kadang sering di nodai oleh mereka - mereka yang tidak menghargai toleransi di negeri ini. #bikin malu aja -_-

Dulu saya pernah menulis tentang gangster atau ormas , di negeri ini sepertinya ormas - ormas banyak yang kebal hukum dan suka main hukum sendiri tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu apakah tindakan mereka ini melanggar hukum atau tidak. Seperti memaksa menutup bahkan merusak warung - warung makan atau restoran di bulan Ramadhan, menurut saya ini tindakan bodoh yang justru mencoreng muka sendiri.

Bahkan setau saya tidak pernah di ajarkan dalam Islam kita memaksa orang lain untuk menutup usaha rumah makan di bulan Ramadhan, apalagi Indonesia bukan negara Islam walaupun mayoritas penduduk nya Islam bahkan katanya paling besar di dunia.

Bukannya puasa itu menahan segala godaan dan hawa nafsu... kalau melakukan tindakan anarkis, membuat orang lain marah karena merasa di rugikan,apalagi memaksa menutup tempat - tempat makan dengan alasan ini bulan puasa menurut saya ini tindakan lebay bin sotoy dan mengada - ada -_-''

Bukannnya setiap ujian itu ada soal dan tantangannya, lalu kalau  tidak kuat menghadapi tantangan ya udah "tidur aja deh lu, engga gw paksa puasa kok..."

16 komentar:

  1. Setuju bung, segala sesuatu akan terasa kurang maknanya jika tidak ada tantangannya. Sebagaimana orang puasa, dengan adanya tantangan dan ujian akan membuat puasa orang tersebut lebih bermakna.

    BalasHapus
  2. sayang ya kalau pakai anarkis
    hal yg mungkin tujuannya baik dilakukan dg cara yg tdk baik

    BalasHapus
  3. Itulah Ramadhan bang... ketika setan dibelenggu, terkadang manusia itulah yang berperilaku seperti setan karena dikalahkan sang nafsu...

    moga kita menjadi pemenang pada perang terbesar di bulan ini... aamiin

    BalasHapus
  4. ibadah kok sampai mengganggu orang cari nafkah
    padahal cari nafkah untuk keluarga juga termasuk ibadah ya..?

    BalasHapus
  5. hihihi...
    emang pada aneh2 kok
    dia yang puasa kok orang lain yang harus dibelenggu
    ampun dah ah :D

    BalasHapus
  6. memangnya dimana mas dipaksa tutup begitu? waduh, malu2in ya... saya belum pernah lihat langsung sih... cuman itu mah keterlaluan...

    BalasHapus
  7. yah mungkin pemda setempat bikin peraturan batasan buat warung2 makan cuma ingin mengkondusifkan ramadhan saja. toh jika buka sore sampai imsak, kayaknya juga bakal lebih rame pengunjung yang mau nyari menu buka sama sahur

    BalasHapus
  8. mudah-mudahan bisa saling menghormati keyakinan masing-masing tanpa ada pemaksaan ataupun kekerasan. slaam kenal

    BalasHapus
  9. oleh karenanyalah seudah spantasnya kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi seiring bulan ramadhan ini mas ya :)

    BalasHapus
  10. yang saya tahu, walopun tidak ada orang buka warung di siang hari, yang namanya manusia tetap saja akan berperilaku "tidak perduli" terhadap orang puasa padahal yang bersangkutan seharusnya wajib puasa. Makan seenaknya merokok seenaknya, justru keliatan seperti bangga karena tidak puasa.
    emboh wiis mending tidur ae sesuai petunjuk Kang Zan

    BalasHapus
  11. kan tidak semua orang berpuasa ya? jangan jauh2 melihat ke orang yang bukan muslim ke perempuan yang sedang datang bulan aja lah... nah tidak smeua perempuan itu kan bisa masak, kasihan dong ya kalau rumah makan ditutup... keterlaluan mereka ya?

    BalasHapus
  12. Met menyapa senja kang Zan,... ^_^
    nice post, pro dan kontra dalam hal itu biasa.. cari jalan aman z deh... selama tdk mengusik kita ya sudahlah... coz menebar argumen juga klo g sejalan jadi bingar... hehee... afwan...

    BalasHapus
  13. Saya teringat kisah seseorang yang ber-Agama Majusi di jaman Rosulullah SAW...yang menampar anaknya karena hanya makan di tengah tengah orang puasa...

    BalasHapus
  14. Heran ya, Kang. Anarkis dan merugikan banyak orang. Orang buka warung kan untuk cari nafkah buat anak istri. Kalo warung orang dirusak, emang ente mau nanggung biaya hidup keluarganya? Kalo nggak kuat lewat dekat warung makan, ya molor aja dirumah.

    BalasHapus
  15. klo kita semakin banyak godaan bukannya akan membuktikan kualitas ibadah kita?
    Toleransi sangat diperlukan.

    BalasHapus
  16. untuk bulan ramadhan, sebasgai kaum muslimin memang wajib hendak menghormati dan tidak peduli bagi yang tidak berpuasa tetap harus menghormati, seperti harus ada perubahan yang global pada peraturan dipemerintahan agar berjalannnya bulan ramadhan bisa khusu menjalankan ibadahnya.

    BalasHapus

Mengkritik tidak berarti menentang,setuju belum tentu mendukung,menegur tidak bermakna membenci,berbeda pendapat adalah kawan berpikir yang baik