Jumat, 21 Mei 2010

Kesabaran Rasulullah Saw dan Pengemis Buta

Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi yang buta. Hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata “Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya.”

Setiap pagi Rasulullah mendatanginya dengan membawa makanan dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad.
Rasulullah melakukannya hingga menjelang beliau wafat.

Setelah Rasulullah wafat, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi yang buta itu. Suatu hari Abu Bakar ra berkunjung ke rumah putrinya Aisyah ra. Beliau bertanya, “Anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan?”


Aisyah menjawab pertanyaan ayahnya, “Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja.”

“Apakah itu?” Tanya Abu Bakar ra.

“Setiap pagi Rasulullah selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana.” Kata Aisyah.

Keesokan harinya, Abu Bakar ra pergi kepasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abu Bakar ra mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abu Bakar ra mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, “Siapakah kamu?”

Abu Bakar ra menjawab,”Aku orang yang biasa datang.”

“Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangi ku,”jawab si pengemis buta itu. “Orang yang biasa mendatangi ku itu selalu menyuapi ku, tapi terlebih dahulu dihaluskanya makanan tersebut setelah itu ia berikan dengan lembut kepadaku.”

Abu Bakar ra tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, “Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah saw”

Setelah pengemis itu mendengar cerita Abu Bakar ra ia pun menangis dan kemudian berkata,”Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia.”

Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abu Bakar ra. Kesabaran Rasulullah memang tidak terbatas dan tidak pandang bulu walaupun kepada seorang pengemis buta Yahudi yang selalu memusuhi beliau.
(Sumber : Nasiruddin, S.Ag, Kisah Orang-Orang Sabar, Republika)

22 komentar:

  1. Beliau adalah semulia-mulia makhluq.
    An Nabi Djaakal aaruuus
    djikruhu yuhyin nufuus...

    BalasHapus
  2. kesabaran sejati adalah kesabaran yang tanpa batas...seperti yang di ajarkan oleh Baginda Rasullullah Muhammad SAW.

    BalasHapus
  3. Subhanallah ... keimanan nabi Muhammad SAW , memang tiada bandingannya. Walaupun di caci maki, di hina, beliau tidk akan marah. Semoga kita dpt mencontoh sifat2 mulia nabi Muhammad SAW. Amin ....
    As-shobru yu'iinu 'ala kulli 'amalin .

    BalasHapus
  4. wah merinding ane gan baca critanya...
    btw template baru nih... :)

    BalasHapus
  5. Rasulullah... selalu wajib diteladani :)

    BalasHapus
  6. :::: hohohoho... cerita yang bagus... ^-^.. aku sudah cukup sering terkagum kalau mendengar cerita yang ini... dan ... makasih yah,, udah kunjung,,,

    :::: tapi hati ku secerah minggu,,,, tapi mataku tetep sengantuk...beratnyaaaa,,,,

    BalasHapus
  7. subhanallah....
    jd tersentuh hati w sob setelah membaca artikel mu ini.
    thx y...

    BalasHapus
  8. Keren euy, jadi Nabi Muhammad memang harus jadi tauladan yang bagus.

    BalasHapus
  9. Kereeenn dah . . . Sang rasul teaa atuuhhh

    BalasHapus
  10. Maha Suci Allah yg telah memuliakan Rasulullah dari beliau lahir, berdakwah, sampai hanya nama beliau saja yg disebut-sebut seluruh umat

    BalasHapus
  11. subhanallah.. mengapa aku begitu sulit untuk mengikuti ajaran nabiku? ada tips2 tuk melatih kesabaran ga sob?

    BalasHapus
  12. ::: cerita ini aku baca lagi ^-^

    BalasHapus
  13. Wah kerenz bgt tuh.......klo aku kayanyablumbisa savbar kaya beliau......

    BalasHapus
  14. Demikian lah Rasulullah SAW...
    Akhlaqnya adalah Al-Qur`an....

    BalasHapus
  15. Subhanalloh ga salah kalau beliau adalah panutan dan idola kita sepanjang zaman, btw boleh tidak kisah ini saya share ke peserta didik saya lewat Facebook ? karena sementara ini media itu yang sedang digandrungi remaja.Oh ya salam kenal ,saya guru sebuah SMP di daerah.Jangan lupa se-kali2 mampir dan beri input di my simple blog http://deepyudha.blogspot.com/.Terima kasih....

    BalasHapus
  16. idola sesungguhnya ...subhanalloh

    BalasHapus
  17. Nabi Kita Muhammad Rasulullah saw
    Orang paling sempurna di jagatraya ini!

    BalasHapus
  18. Nabi Kita Muhammad Rasulullah saw
    Orang paling sempurna di jagatraya ini!

    BalasHapus
  19. Nabi Kita Muhammad Rasulullah saw
    Orang paling sempurna di jagatraya ini!

    BalasHapus
  20. Nabi Kita Muhammad Rasulullah saw
    Orang paling sempurna di jagatraya ini!

    BalasHapus

Mengkritik tidak berarti menentang,setuju belum tentu mendukung,menegur tidak bermakna membenci,berbeda pendapat adalah kawan berpikir yang baik