Rabu, 09 Februari 2011

Cerdas Mengaplikasikan Islam

Kekerasan demi kekerasan dan pemaksaan kehendak secara brutal dan cenderung meresahkan kembali terjadi di negeri ini.Wajah Islam ternodai oleh tangan - tangan kotor yang mengatasnamakan Islam,teriakan Allahu Akbar sangat kontras dengan apa yang mereka lakukan...Subahanallah.

Saya teringat dengan salah satu hadist yang kurang lebih artinya "Salah satu tanda akhir zaman adalah Umat Islam terpecah dalam beberapa golongan dan mereka saling merasa paling benar,namun Rasulullah juga mengatakan hanya satu golongan yang benar dari mereka".Hanya Allah yang Maha Tahu,kita manusia hanya menjalankan apa yang telah di ajarkan Rasulullah kepada kita melalui Al Quran & Hadist,semoga kita menjadi golongan yang bersama beliau kelak di Akhirat.

Memahami ilmu agama tidaklah cukup dengan membaca dan menelan bulat - bulat apa yang tertulis di dalam Al Quran & Hadist,bukankah kita umat Islam di suruh untuk membaca Al Quran dengan maknanya serta mempelajari isi Al Quran tersebut,di butuhkan ilmu dan nalar manusia untuk memahami isi Kitab suci tersebut.Subahanallah...Allah menciptakan kita dengan akal pikiran serta hati nurani & lahir dalam keadaan suci ke muka bumi ini,sewaktu lahir kita di azan kan dari telinga kanan agar kelak menjadi orang yg berakhlak baik dan berjalan di jalan yang telah di tentukan Allah,bukankah seruan azan itu agar kita mengikuti panggilan Allah secara damai dan harus dalam keadaan yang bersih dari segala kotoran.

Adakah Islam mengajarkan kekerasan,membunuh dengan dendam dan tidak berperikemanusiaan...seandai nya Islam mengajarkan kekerasan tentulah Islam tidak sebesar sekarang,Rasulullah sendiri orang yang sangat sabar dan berhati - hati dalam bertindak,cuma sayang sebagian saudara - saudara ku yang ber agama Islam (mungkin juga saya) sering sekali salah dalam menafsirkan ayat Al Quran dan Hadist,maka dari itu marilah kita cerdas dengan berpikir memakai akal yang sehat dalam menafsirkan apa yang kurang kita pahami memohon petunjuk dari Allah dengan segala kerendahan hati tanpa dendam melainkan berharap Ridha Allah begitu juga dalam menyelesaikan segala hal termasuk menyadarkan mereka yang telah keluar dari rel yang telah di tentukan Allah kepada kita umat Islam.
Tidak perlu kita memprovokasi orang lain yang hanya menyulut api dendam dan emosi yang meledak di dalam hati sehingga kita pun menjadi orang yang salah arah dan justru nantinya menganiaya diri sendiri dan mendapat murka dari Allah,sekali lagi cobalah kita merenung apakah diri kita sudah benar dalam bertindak sudahkah kita mengikuti apa yang di ajarkan Rasulullah,jangan merusak diri serta akal sehat dengan ilmu2 agama yang kita sendiri belum tentu bisa mengaplikasikannya dengan baik dan benar sementara untuk hal - hal wajib yang ringan saja kita sering lalai,seperti Shalat tepat waktu dan berjamaah.

1 komentar:

  1. terkadang menjadi perenungan sendiri saat terjadi bentrok antara sesama ummat isLam. isLam adaLah agama cinta damai, segaLa sesuatu bisa diseLesaikan dengan musyawarah. namun ketika terjadi perbedaan justru muncuL perpecahan berujung kriminaLitas, juga kadang muncuL suatu pemaksaan kehendak terhadap saLah satu yang diyakini benar.
    kembaLi Lagi kepada diri masing-masing, kiranya agar jangan meniru tindakan buruk. yakni menciptakan persatuan dan kesatuan daLam menjaLin keutuhan sesama ummat dan seLuruh individu. semoga.

    BalasHapus

Mengkritik tidak berarti menentang,setuju belum tentu mendukung,menegur tidak bermakna membenci,berbeda pendapat adalah kawan berpikir yang baik